Mahasiswa Sebagai Agent Of Change
Mahasiswa adalah pelajar yang
menuntut ilmu di sebuah perguruan tinggi atau lembaga pendidikan/ instansi yang
terkait. Seorang mahasiswa dituntut mempunyai skill individu yang mempunyai skill
dasar, skill berkomunikasi dan skill kerja keras. Kemampuan skill – skill
tersebut menandakan kualitas lulusan. Skill tersebut tidak hanya didapat pada
saat pembelajaran, namun juga dari pengembangan potensi diri melalui berbagai
kegiatan yang menunjang kreatifitas dan potensi diri mahasiswa.
Seorang mahasiswa juga dituntut mempunyai
kemampuan lain yang cukup penting, atau bisa saja sangat penting, yaitu
kemampuan sebagai agen of change atau sebagai agen perubahan di dalam
masyarakat, Apalagi dimasa sekarang ini yang dimana kondisi masyarakat
Indonesia sedang banyak mengalami masalah. Mahasiswa adalah orang yang kelak
akan terjun langsung di tengah – tengah masyarakat, meneliti dan mengkaji
permasalahan yang terjadi pada masyarakat, sekalikus mencari solusi atas permasalahan
tersebut. Perubahan kearah yang lebih baik merupakan dambaan bagi masyarakat
Indonesia sekarang ini.
Kita mengambil contoh satu setengah dekade
ke belakang, saat gejolak reformasi dikumandangkan seiring dengan runtuhnya
rezim orde baru, muncullah masasiswa sebagai pembeda yang berhasil menumbangkan
kekuasaan Soeharto yang bertahan selama 32 tahun. Kala itu mahasiswa berhasil
menduduki gedung MPR/DPR dan memaksa Soeharto turun dengan tongkat
kekuasaannya. Harapan masa reformasi yang lebih cerah mencuat di tengah –
tengah masyarakat pada masa itu.
Namun sekarang harapan tinggal harapan.
Sampai detik ini, banyak kendala yang harus dihadapi oleh segenap elemen Negara
ini dan tidak nampak tanda – tanda bahwa kendala tersebut akan segera berhasil
diatasi. Kekerasan, kemiskinan, masalah kemanusiaan dan masih banyak lagi
masalah – masalah yang membutuhkan penyelesaian oleh orang yang tepat.
Disinilah, peran seorang mahasiswa dibutuhkan agar perubahan dapat terjadi
kearah yang lebih baik.
Di universitas, mahasiswa tidak hanya
belajar tentang bidang ilmu yang ditekuni, tetapi juga belajar bagaimana
berkomunikasi dengan orang lain, bekerja sama dan memposisisikan dirinya di
tengah – tengah masyarakat. Mahasiswa adalah harapan di masa depan kelangsungan
kehidupan bangsa Indonesia. Para pemuda
angkatan 1945 dan 1998 telah berhasil membuat perubahan dalam sejarah bangsa
Indonesia, dan di masa sekarang perjuangan mahasiswa untuk meneruskan para
pendahulu masih berlangsung, namun bukan
dalam bentuk kekerasan maupun perjuangan fisik, tetapi melalui usaha untuk
menciptakan kemakmuran bagi rakyat.
Perjuangan mahasiswa masih panjang. Namun
harapan untuk terciptanya masyarakat Indonesia yang lebih baik selalu ada dan
harus dibarengi dengan komitmen untuk memperjuangkannya. Berbasis skill dan
sarana/prasarana yang tersedia, mahasiswa selalu dituntut melakukan perubahan.
Pentingnya
Teamwork dalam Dunia Perencanaan
Dalam dunia perencanaan, istilah
kerja sama kelompok sudah tidak asing lagi bagi kita, bahkan sudah terlampau
biasa. Setiap perencana harus beradaptasi dan mampu saling bekerja sama dengan sesama
anggota kelompok. Diharapkan dalam sebuah kelompok perencanaan, terdapat
interaksi – interaksi yang aktif dari elemen kelompok untuk memperlancar
transfer ilmu secara horizontal yang didasarkan atas kebutuhan akan informasi
yang berkaitan dengan perencanaan.
Seperti yang sudah disebutkan, adaptasi
merupakan proses penting yang dialami seorang anggta kelompok perencana.
Adaptasi diperlukan agar terjadi pendekatan – pendekatan personal antar anggota
kelompok, dimana pendekatan – pendekatan tersebut berkembang menjadi sebuah
tanggung jawab yang menanggung kepentingan anggota lain dari kelompok, yang
bermuara pada kokohnya tanggung jawab terhadap kepentingan kelompok.
Dalam dunia perencanaan, kita tidak dapat
bekerja sendiri. Banyak hal yang dilakukan secara bersama – sama dan
membutuhkan kerja sama dengan pihak lain atau rekan satu tim. Kemampuan masing
– masing individu dalam kelompok juga berbeda, maka dari itu dalam kelompok
diharapkan dapat saling melengkapi kekurangan orang lain. Banyak hal yang tidak
dapat kita lakukan yang mungkin saja dapat dilakukan orang lain, begitu juga
sebaliknya.
Apabila ada orang yang memiliki cukup
keahlian di bidangnya, namun ia tidak memiliki kemampuan bekerja sama maka ia
akan menemui kesulitan untuk merealisasikan ide maupun gagasannya, karena untuk
merealisasikannya mungkin membutuhkan bantuan dari pihak lain. Salah satu kunci
agar kita dapat bekerja sama dalam kelompok adalah kita harus percaya dengan
kemampuan orang lain dan diri sendiri. Kerja sama didasarkan atas tujuan
bersama sehingga dalam kerja sama itu, setiap anggota kelompok mengetahui
tujuan apa yang akan dicapai dari suatu kegiatan kelompok.
Khusus di dunia perencanaan yang sarat
dengan kegiatan lapangan, tentunya kita tidak dapat melakukan semua hal sendirian,
pasti kita akan bekerja sama dengan sebuah kelompok. Dalam kelompok perencanaan
juga tugas – tugas harus dibagi per anggota kelompok sesuai kemampuan masing –
masing. Misalnya ada yang bertugas melakukan pemetaan, survey, menggambar
sketsa wilayah, dan menulis laporan.
Intinya, kerja sama di bidang perencanaan
perlu dilakukan. Selain untuk optimalisasi perkerjaan, efisiensi waktu juga
dapat diperoleh, juga manfaat – manfaat lainnya. Tanpa kerja sama, kita tidak
dapat menyelesaikan pekerjaan secara optimal. Melalui kerja sama kita dapat
berinteraksi di lingkungan kita bekerja, dan hal tersebut sangat dibutuhkan
dalam dunia perencanaan.
Peran Stakeholder Sebagai Pengambil
Kebijakan Dalam Dunia Perencanaan
Stakeholder adalah seorang pemangku
kebijakan dalam sebuah kelompok yang biasanya bertugas mengambil keputusan dari
sebuah permasalahan. Peran stakeholder sangat vital dalam menyelesaikan
permasalahan – permasalahan yang dialami oleh suatu kelompok. Seseorang yang
berperan sebagai stageholder dituntut mempunyai pemikiran dan visi yang matang
sehingga dalam pengambilan keputusan tidak ada pihak yang dirugikan dalam suatu
kelompok.
Dunia perencanaan sarat dengan manajemen
organisasi atau kelompok, dimana kelompok tersebut bertugas merencanakan suatu
wilayah atau kawasan di sebuah daerah. Tak hanya itu, setiap perencana harus
mengetahui langkah - langkah apa yang digunakan untuk kegiatan perencanaan
tersebut. Seorang perencana harus bisa bekerja sama dengan kelompok manapun dan
dalam situasi apapun. Oleh karena itu, seorang perencana tak hanya memanajemen
pemikirannya dalam kegiatan perencanaan, namun juga mengolah kemampuannya
beradaptasi dengan orang lain sekaligus bekerja sama sebagi satu tim.
Di Indonesia sendiri, peran seorang
perencana masih sangat dibutuhkan untuk mengembangkan banyak daerah tertinggal
di Indonesia. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi, pembangunan dan jumlah
penduduk yang semuanya menginginkan kesejahteraan. Perkembangan transportasi
dan komusikasi, yang disertai dengan eksploitasi sumber daya, memunculkan
wacana pembangunan yang berwawasan lingkungan. Seorang perencana harus
mempunyai kemampuan analisis wilayah mana sajakah yang berpotensi dikembangkan
menjadi pemukiman, lahan pertanian, perkantoran, obyek wisata, dll
Di dalam kelompok perencanaan, setiap
anggota kelompok diharuskan berpartisipasi dalam kepentingan kelompok. Biasanya
di dalam sebuah kelompok terdapat ketua kelompok yang bertanggung jawab
terhadap setiap kegiatan kelompok, sekertaris yang bertugas mencatat/ mereview
setiap kegiatan atau gagasan yang dikemukakan anggota kelompok untuk kemudian
direalisasikan, dan bendahara yang mengatur administrasi yang berkaitan dengan
keuangan kelompok. Namun tak jarang dalam sebuh kelompok perencanaan terdapat
seseorang yang berperan sebagai stage holder atau pengambil keputusan.
Dalam dunia perencanaan, tak sedikit
permasalahan yang harus dihadapi, baik permasalahan yang berkaitan dengan
kegiatan perencanaan maupun permasalahan internal dalam lingkup kelompok.
Contohnya adalah perbedaan pendapat antar anggota kelompok dan kebijakan mana
yang akan diambil untuk menjalankan suatu kegiatan perencanaan. Peran seorang
stakeholder sangat dibutuhkan untuk memecahkan masalah tersebut dan menentukan
kebijakan mana yang harus diambil oleh kelompok.
Seseorang yang berperan sebagai
stakeholder dalam kelompok perencanaan tidak harus ketua kelompok tersebut, yang
terpenting adalah seorang stakeholder harus mempunyai visi yang matang dan
mempunyai pengaruh kuat dalam kelompok. Seorang stakeholder juga harus dapat
meyakinkan anggota kelompok bahwa kebijakan yang diambil adalah yang terbaik
demi kepentingan perencanaan. Sebuah kelompok perencanaan yang mempunyai
seorang stakeholder di dalamnya senantiasa dapat memecahkan setiap persoalan
yang dihadapi.